Senin, 15 Juni 2015

LUAS LAHAN DAN PENGARUH PRODUKSI, DAN IKLIM TERHADAP EKSPOR KACANG METE, BESERTA DAYA SAINGNYA


LUAS LAHAN DAN PENGARUH PRODUKSI,  DAN IKLIM TERHADAP EKSPOR KACANG METE, BESERTA DAYA SAINGNYA

Indinesia adalah negara agraris yang di dalamnya tumbuh berbagai macam tanaman
yang dapat bertahan di iklim Indonesia, salah satunya kacang mete. Kacang Mete diIndonesia masih diekspor dalam bentuk gelondongan bukan dalam bentuk olahan sehingga harga ekspornya masih murah dibandingkan harga mete yang sudah diolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara serempak maupun parsial antara produksi, luas lahan, kurs Dollar Amerika Serikat dan iklim terhadap ekspor kacang mete serta untuk mengetahui daya saing ekspor kacang mete Indonesia terhadap negara lain dipasar Amerika Serikat. Hasil analisis RCA untuk ekspor kacang mete ke Amerika Serikat menunjukam bahwa negara Jerman lebih memiliki tingkat daya saing jika dibandingkan dengan Indonesia, Brazil, India dan Perancis.
kata kunci : kacang mete, ekspor



Abstract
Indonesia is an agricultural country in which to grow a variety of plants that can survive in the climate of Indonesia, one of cashews. Cashew Nuts in Indonesia is still exported as logs not in the form of processed so that the export price is still cheap compared to the price of processed cashew. This study aims to determine whether there was an effect simultaneously or partially between production, land area, the United States dollar exchange rate and climate on cashew nut exports as well as to determine the competitiveness of Indonesian exports of cashew nuts against other countries in the US market. The results of the analysis of RCA to export cashew nuts to the United States menunjukam that the German state has a level of competitiveness when compared with Indonesia, Brazil, India and France
key words : cashew nut, export

Pendahuluan
Terdapat dua jenis cara perdagangan yang biasa dilakukan oleh para negara pelaku perdagangan internasional yaitu ekspor dan impor. Semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia maka kegiatan produksi di dalam negeri akan meningkat dan semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga lapangan kerja semakin luas. Salah satu komoditi yang diekspor oleh Indonesia adalah kacang mete, merupakan pangkal biji dari jambu mete. Umumnya biji mete diperdagangkan dalam bentuk gelondongan (HS 08013100). Indonesia merupakan salah satu pengekspor glondong mete terbesar di dunia. Kurs memiliki peranan yang penting dalam perdagangan internasional karena dapat dijadikan alat pengukur kondisi perekonomian suatu negara. Indonesia dan Brazil merupakan pesaing terkuat jika dibandingkan dengan negara lainnya. India, Perancis dan Jerman tingkat fluktuasinya cukup signifikan. Pada tahun 1996 hingga 2002 ekspor kacang mete india cukup konstan. Jerman merupakan negara pesaing yang paing kompetitif untuk perancis. Tingkat ekspor paing tinggi untuk Perancis ada di tahun 1999 dan yang paling rendah ada di tahun 2012.

Metode Penelitian

1. Data Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Indonesia, data penelitian yang dipergunakan adalah kuantitatf berupa data sekunder dengan data time series tahunan variabel-variabel volume ekspor kacang mete Indonesia, Brazil, India, Perancis dan Jerman.

2. Teknik analisis data
Teknik analisis yanag digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh Produksi, Luas Lahan, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Iklim terhadap ekspor kacang mete di Indonesia periode 1996-2013
 
Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
jadi secara parsial Kurs Dollar Amerika Serikat dan Iklim tidak berpengaruh terhadap ekspor kacang mete di Indonesia periode 1996-2013. Variabel bebas yang poling dominan dalam penelitian ini adalah variabel
produksi. Secara Individual Jerman memiliki indeks daya saing yang cukup tingg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar